Selasa, 22 Juli 2008

Impian Generasi Qurani

Benarkah sulit menciptakan generasi Qurani?

Pertanyaan itu sendiri kurang tepat bila kita lontarkan kepada diri kita sendiri. Pertanyaan tersebut mestinya kita ubah menjadi: bagaimana cara menciptakan generasi Qurani di tengah zaman yang sangat tidak Qurani ini?

Mengapa demikian? Karena, cara kita berpikir ketika mengemukakan pertanyaan model pertama hanya mengemukakan alasan-alasan yang bersifat mendukung atau justru menolaknya. Padahal, kita semua tahu bahwa generasi Qurani merupakan satu impian kita bersama. Generasi Qurani merupakan jawaban dari bawah sadar kita yang dibimbing oleh nurani atau satu bagian dalam diri manusia yang dibimbing oleh Allah. Setiap kali kita melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan maslahat umat, maka kita akan mengesampingkannya.

Di sisi yang lain, ketika muncul fenomena "Mukjizat Abad 21" yang menghadirkan sayyid Husein Thabathabai sebagai seorang bocah yang hafal al-Quran dan mampu menjelaskannya secara praksis--dalam bentuk mampu menjadikannya sbagai jawaban dari berbagai persoalan yang dikemukakan padanya dan prinsip-prinsip kehidupan--maka sangat tampak bahwa kita menghendaki hadirnya sebuah generasi yang Qurani.

Oleh karena itu, pertanyaan kedua lebih mengena dan membuat kita berpikir untuk mngemukakan gagasan-gagasan demi terwujudnya generasi Qurani.

Blog ini hanya sekadar ikhtiar kami agar dapat berpartisipasi mewujudkan generasi Qurani. Semoga kita bertemu dalam lintasan jalan yang sama. Amin...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan antum. Kita rupanya sejalan. Semoga kita bisa bertemu.